Dalam menjalankan kegiatan dakwah, Allah ‘Azza Wajalla mempermudah kita dengan berbagai sarana dan media. Salah satu metode yang bisa kita manfaatkan untuk berdakwah adalah dengan menggunakan media sosial yang luas dan modern. Dengan begitu, kita dapat menyebarkan konten-konten positif dan dakwah, baik dalam bentuk poster berisi nasihat atau video singkat yang menyampaikan hikmah dari berbagai sumber, seperti kajian atau majelis di lembaga-lembaga dakwah. Belakangan ini, umat Muslim juga berfokus pada anjuran penting dalam ajaran Islam untuk menyebarkan kebaikan dan manfaat, sesuai dengan tuntunan yang disebutkan dalam sebuah hadis.
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya, dari sahabat ‘Uqbah bin ‘Amr bin Tsa’labah radhiyallahu ’anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, hendaknya kita sebagai kaum muslimin sudah selayaknya mampu memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk menebar kebaikan dan berdakwah serta menyampaikan hal positif yang dapat meningkatkan ketakwaan dan keimanan secara efektif dan inovatif. Berdasarkan riset yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023.
Dari hasil survei penetrasi internet Indonesia 2024 yang dirilis APJII, maka tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5%. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, maka ada peningkatan 1,4%. Hal tersebut terlihat bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia cenderung menggunakan internet dalam segala hal, terutama dalam berkomunikasi dan mencari informasi, baik dalam keperluan yang penting, privasi, maupun sekedar hiburan. Bahkan, kadangkala menjadi pelarian dalam menghabiskan waktu dengan berselancar tanpa mengenal waktu.
Oleh karena itu, sudah selayaknya kita sebagai aktivis dakwah memanfaatkan peluang ini menjadi ladang amal jariyah untuk mengisi kekosongan atau mengalihkan hal negatif yang sering kita temui di dalam ruang-ruang media sosial menjadi ruang interaktif kebaikan dan sharing dakwah, baik dalam kemasan audio visual maupun media desain poster yang bisa mengena. Juga video sesi rekaman yang dapat dinikmati dan dikaji oleh para pemuda, baik dalam kondisi sibuk ataupun luang yang bisa disesuaikan dan diakses dalam waktu kapan pun dan di mana pun
Hal lain juga yang perlu diperhatikan adalah dalam segi adab dan etika. Islam sebagai agama yang menuntun umatnya untuk selalu mengutamakan berbuat baik dalam setiap sisi kehidupan, termasuk memiliki batasan-batasan syar’i bagi umatnya dalam menggunakan media sosial. Hal ini agar tercipta kondisi yang lebih nyaman, bijak, dan tetap memperhatikan etika yang bermoral dalam setiap aktivitasnya, baik dalam hal bermuamalah maupun hal yang mubah agar mampu mengefektifkan peran dalam segi kehidupan keseharian.
Adapun beberapa langkah yang bisa kita lakukan dan upayakan dalam menggunakan dan mengakses media sosial agar dapat dikategorikan sebagai efektifitas dakwah, antara lain:
Sharing dakwah kebermanfaatan
Dalam menggunakan media sosial, seyogyanya kita memanfaatkanya dengan bijak dan positif. Salah satunya dengan menjadikan media sosial sebagai sarana untuk mencari informasi dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat, khususnya ilmu syar’i. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ . رَوَاهُ مُسْلِم
“Barangsiapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Menghindari materi dakwah yang mengandung kata buruk dan dapat menimbulkan kegaduhan
Ujaran kebencian dan menyebarkan berita yang memicu kegaduhan termasuk dalam akhlak yang tercela (akhlak madzmumah) yang bertentangan dengan ajaran syariat Islam dan tidak sesuai dengan sunah Nabi. Maka, sudah selayaknya kita sebagai seorang muslim mampu menjaga lisan kita dalam perilaku yang buruk. Bahkan, lebih baik diam ketika berucap, akan tetapi tidak menghadirkan kebaikan.
Memaksimalkan manfaat dakwah melalui media sosial
Pemanfaatan media sosial sebagai media dakwah yang mampu memberikan efek dan nilai positif sekaligus dampak negatif bagi umat Islam. Efek dan nilai positifnya yang bisa diambil dari dakwah melalui media sosial di antaranya adalah kemudahan akses media sosial yang memungkinkan masyarakat mampu mengakses informasi keislaman dan mempelajari berbagai ilmu ajaran Islam di mana pun dan kapan pun.
Memanfaatkan media dalam berdakwah
Media kala ini dikenal sebagai media baru/pembaru dalam lingkup media modern yang memiliki peran sebagai media informasi dalam berdakwah. Media baru atau modern ini memberikan kemudahan bagi manusia dalam mengakses informasi, baik seputar ilmu agama maupun berbagai disiplin ilmu lainya. Maka, bagi seorang dai masa kini diharapkan mampu dan dapat memanfaatkan media pembaru ini dalam agenda-agenda kebaikan khususnya agenda dakwah islam.
Mengoptimalkan media sosial sebagai media dakwah
Pertanyaan yang mesti dijawab bagi aktivis dakwah adalah, “Bagaimana mengoptimalkan media sosial sebagai media dakwah?” Melalui berbagai sumber dan referensi, dapat dijelaskan bahwa cara optimalisasi dakwah yang jitu adalah dengan cara pendekatan melalui media sosial dengan teknik komunikasi momentum atau viral yang sesuai dengan waktu yang tepat dalam menghadirkan pengemasan konten yang menarik dengan memanfaatkan media sosial dengan bersifat lebih interaktif dan konten yang mudah diterima oleh kaum muslimin dengan tetap mengedepankan kaidah syari dan sesuai tuntunan sunah.
Manfaat kebaikan dan kebermanfaatan media sosial dalam pandangan Islam
Menjadikan media sosial sebagai wasilah dan sarana menyebarkan kebaikan. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim)
Semoga Allah menjaga hidayah dan keteguhan kita, serta menganugerahkan berkah dan keikhlasan dalam setiap amal yang kita lakukan. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada-Nya agar kita dijauhkan dari fitnah dan kesamaran akhir zaman, terutama maksiat yang dipertontonkan dan dosa-dosa yang diperlihatkan di sekitar kita. Semoga Allah juga menjaga kita agar semakin bertakwa dan beriman kepada setiap syariat dan sunah Nabi, menjadi individu yang bertanggung jawab atas perbuatan kita, serta mampu menggunakan teknologi dengan bijak. Semoga Allah memudahkan dan memberikan kemampuan bagi kita untuk menjaga niat ikhlas, menjadi pribadi yang lebih bertakwa dan mengikuti setiap syariat dan sunah Nabi. Wallahu Ta’ala a’lam.
Sumber: muslim.or.id